Ada 32 titik cemaran radioaktif Cesium-137 di Cikande, akibatnya ada beberapa warga yang akan di relokasi dan dihimbau untuk mengikuti arahan KLH.
Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan pemerintah akan mengosongkan rumah warga yang terdampak radiasi radioaktif cesium-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Cesium-137 yang ditemukan memiliki sifat yang dapat larut dalam air dan berpotensi terbawa udara (airborne) apabila tidak dikendalikan dengan baik. Oleh karenanya, warga diminta mengikuti arahan petugas dan tak melewati batas-batas yang telah dilokalisasi.
"Kalau ini sifatnya dia bisa larut ke air. Jadi sepanjang kita tidak melewati batas-batas yang kita perlukan, mudah-mudahan aman," ujar Hanif di Cikande, Selasa (7/10).
Hanif juga menerangkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyiapkan langkah relokasi sementara bagi warga yang tinggal di sekitar titik radiasi Cesium-137 di kawasan industri Cikande itu. Dia bilang kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
"Memang kita harus lokalisir masyarakat, dilakukan pemindahan dulu sampai dekontaminasinya selesai dilakukan," ujar Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq di Kabupaten Serang, Selasa (7/10).
Dia menerangkan proses relokasi ini memerlukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), serta aparat TNI dan Polri.
"Sehingga memerlukan pembicaraan dengan Menteri Sosial, Menteri Tenaga Kerja, Menko PMK, kemudian TNI-Polri, Gubernur, dan Bapak Deputi (PPLH KLH)," katanya.
"Hanya beberapa rumah yang diperlukan itu untuk dikosongkan," ujar Hanif di Cikande, Serang, Selasa (7/10).
"Nanti berdasarkan hasil zoning oleh teman-teman Bapeten dan BRIN, hanya beberapa rumah, jadi tidak banyak. Jadi yang kebetulan ada pancaran," ujar Hanif.
"Jadi yang penting yang dekat-dekat itu saja yang kita lokalisir," sambungnya.
Selain itu, dia mengatakan perlu dilakukan pula pembatasan gerak warga di zona terdampak akan dilakukan secara ketat untuk memastikan keamanan masyarakat.
"Kita akan batasi gerakan orang di wilayah ini," katanya.
Selain itu tim dari Kemenkes bersama TNI dan Polri telah ditugaskan melakukan sosialisasi kepada warga di sekitar area terkontaminasi.
"Tim KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) telah dilakukan oleh teman-teman Kemenkes dengan TNI-Polri di lokasi masyarakat pada titik-titik," ujar Hanif.
Ia menegaskan langkah relokasi bersifat sementara hingga proses dekontaminasi tuntas dan area dinyatakan netral. "Jadi nanti yang dekat-dekat itu saja yang kita lokalisir," kata dia.
KLH Temukan 32 Titik Radiasi
Update terbaru pemetaan yang dilakukan pemerintah mendapati 32 titik radiasi dari radioaktif cesium-137 (Cs-137) di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Sebanyak 10 titik berada di luar kawasan industri itu, sementara 22 titik lainnya ada di dalam area industri.
"Ini 10 titik seperti ini (lahan), yang 22 di industri, di generatornya, di storage-nya, semacam itu ya," ujar Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq saat mengecek lokasi di Cikande, Selasa (7/10).
Menurut Hanif, saat ini sudah ada lima titik di area industri yang sedang dalam proses dekontaminasi oleh tim dari KLH, Gegana, dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Ia berharap proses tersebut segera rampung.
"Sudah ditangani lima hari ini, jadi masih berapa itu sisanya, dalam waktu segera kita minta selesai," ujarnya.
Hanif menambahkan ada juga lima kendaraan yang sedang dalam proses dekontaminasi.
Dia mengatakan proses itu dilakukan untuk menjamin tidak ada truk yang terpapar radiasi keluar dari Kawasan Industri Modern Cikande.
"Yang terakhir masih lima di sebelah sana sedang didekontaminasi," katanya.
"Jadi ini dilakukan untuk menjamin semua truk yang lewat wajib tidak boleh mengandung cesium," sambung Hanif.
Hanif menyebut perlu waktu beberapa bulan untuk menetralkan seluruh area dari radiasi. Oleh karena itu, pihaknya akan membuat pembatas agar tidak ada orang yang masuk ke area yang terpapar radiasi.
"Proyeksi saya, beberapa bulan ya baru akan selesai, sehingga perlu pembatasan yang ketat," katanya.
Hanif dan rombongan mengenakan masker saat mengunjungi lokasi. Sementara itu, petugas Gegana yang memasang garis pembatas mengenakan pakaian pelindung. CNNIndonesia.com
.jpg)
.jpg)

