Tangan bionic seperti Hero Arm dari Open Bionics ubah kehidupan banyak orang dengan teknologi myoelectric yang mampu meniru gerakan tangan manusia.
Teknologi semakin membuktikan perannya dalam membantu manusia melampaui batas kemampuan fisik. Salah satu inovasi yang kini menarik perhatian dunia adalah tangan bionic, prostetik pintar yang mampu bergerak layaknya tangan manusia sungguhan.
Tangan bionic berfungsi menggantikan anggota tubuh yang hilang dengan kemampuan gerak yang dikendalikan oleh sinyal otot pengguna. Tak hanya fungsional, alat ini juga tampil dengan desain modern dan ringan, menjadikannya salah satu terobosan penting di bidang rekayasa biomedis.
Salah satu produk paling populer adalah Hero Arm, karya perusahaan asal Inggris, Open Bionics. Dikenalkan sejak April 2018, Hero Arm menjadi tangan bionic pertama yang terjangkau, ringan, dan bisa dikustomisasi sesuai selera pengguna.
“Kami ingin menciptakan prostetik yang tidak hanya membantu secara fungsional, tetapi juga membuat penggunanya merasa bangga,” ujar Samantha Payne, Co-Founder Open Bionics.
Hero Arm bekerja menggunakan sensor myoelectric yang menangkap sinyal listrik dari otot pengguna. Sinyal itu kemudian diterjemahkan oleh mikroprosesor internal menjadi perintah gerak yang mengaktifkan motor kecil di tiap jari. Dengan baterai isi ulang yang mampu bertahan hingga 12 jam, pengguna dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah dan alami.
Selain aspek teknologinya, inovasi ini juga membawa dampak sosial yang besar.
“Dulu saya merasa berbeda karena kehilangan tangan. Tapi sejak memakai Hero Arm, saya merasa punya kekuatan baru,” ujar Tilly Lockey, pengguna Hero Arm asal Inggris yang kini menjadi duta inspiratif Open Bionics.
Seiring berkembangnya teknologi, tangan bionic tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga simbol keberanian dan harapan baru bagi banyak orang. Melalui kombinasi kecerdasan teknologi dan nilai kemanusiaan, inovasi seperti Hero Arm membuktikan bahwa masa depan prostetik bukan lagi tentang menggantikan, tetapi menguatkan manusia itu sendiri.