Longsor di Wagir Kidul menimbun dua rumah, putuskan akses desa, dan paksa 11 warga mengungsi. Satu korban luka dirawat intensif di RS.
Plh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo, Ismoyo, memastikan bahwa kerugian material sangat besar dan satu korban luka harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
“Tebing setinggi 10 hingga 15 meter dengan ketebalan 6 meter longsor dan menimpa dua rumah di Dukuh Bangunsari. Rumah Bapak Marjuki (51) tertimbun seluruh material longsor, sedangkan rumah Bapak Jemirin (60) mengalami kerusakan parah pada bagian teras depan,” jelas Ismoyo, Rabu malam.
Hujan yang berlangsung selama 3,5 jam itu juga menyebabkan seorang pengendara motor, Ananda Tiesa (18), tertimpa material longsor. Korban mengalami patah tulang kaki kiri dan langsung dirujuk ke RSUD dr. Harjono untuk mendapatkan penanganan medis.
Ismoyo menambahkan bahwa kerugian materiel meningkat karena seluruh inventaris kedua keluarga ikut tertimbun.
“Total tujuh kendaraan—terdiri dari tiga unit mobil dan empat unit sepeda motor—tertimbun material longsor. Selain itu, jalan poros desa yang menghubungkan Wagir–Banaran tertutup total dengan timbunan setinggi sekitar lima meter,” ungkapnya.
Rumah Marjuki, yang dihuni 2 KK dengan 6 jiwa, tertimbun total, termasuk 2 unit Honda Supra dan 1 unit Honda Beat. Sementara rumah Jemirin, yang dihuni 2 KK dengan 5 jiwa, mengalami kerusakan berat di bagian teras depan, dengan 1 unit Yamaha Vega, 1 unit Honda Jazz, 1 unit Panther Touring, dan 1 unit Pick Up Carry yang ikut tertimbun.
Total 11 jiwa dari 4 KK kini harus mengungsi akibat bencana tersebut. BPBD Kabupaten Ponorogo telah menetapkan kejadian ini sebagai Status Keadaan Darurat Bencana.
Tim BPBD langsung mendatangi lokasi untuk melakukan kaji cepat dan pendataan korban. Evakuasi material longsor direncanakan dilakukan esok hari menggunakan alat berat, karena upaya kerja bakti manual terhambat oleh volume material longsor.
BPBD juga mengimbau warga untuk tetap waspada mengingat kondisi tanah masih labil dan potensi hujan susulan masih tinggi.
Para pengungsi sangat membutuhkan bantuan logistik seperti sembako, alas tidur, selimut, pakaian, perlengkapan mandi dan masak, serta family kit. TAN-Rohim


