Akibat kelalaian yang dilakukan pihak sekolah, ratusan siswa SMAN 1 Mempawah gagal ikut SNBP 2025. Dikarenakan pihak sekolah tidak mengisi data.
![]() |
Siswa SMAN 1 Mempawah menggelar aksi unjuk rasa. Foto: M. Zain/Hi!Pontianak |
Padahal SNBP adalah cara untuk bisa lolos bersaing masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, melalui jalur beasiswa atau prestasi, sehingga tak mengeluarkan biaya.
Masalah ini terjadi karena kelalaian Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 1 Menpawah, Febrini yang tidak mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat Rita Hastarita sudah berulang kali mengingatkan pihak SMAN 1 Mempawah untuk mengisi PDSS. Dimana batas akhir pengisian data seharusnya dilakukan oleh pihak sekolah paling lama tanggal 31 Januari 2025.
Buntut permasalahan ini, Pihak Disdikbud Provinsi Kalimantan Barat telah melakukan pemanggilan sekaligus memberikan sanksi tegas kepada Febrini pada Rabu (5/2).
Pihak Sekolah Mengaku Lalai
Pihak sekolah mengaku, bahwa kejadian ini disebabkan oleh kesalahan manusia dalam proses penginputan data.
Endang Superi Wahyudi, selaku Kepala SMAN 1 Mempawah mengungkapkan bahwa adanya keterlambatan dalam penginputan finalisasi data.
"Pada waktu penginputan finalisasi ada keterlambatan untuk beberapa siswa. Ketika waktu sudah habis, kami tidak bisa melanjutkan," ujarnya saat audiensi dengan perwakilan orangtua murid.
Upaya Pihak Sekolah
Endang menerangkan bahwa pihak sekolah sudah berusaha mencari solusi untuk membantu siswa agar tetap bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur SNBP. Pihaknya telah berkomunikasi dengan panitia pusat untuk meminta perpanjangan waktu.
Meski telah berusaha menghubungi berbagai pihak, termasuk direktorat dan Dinas Provinsi, namun hasilnya tetap nihil.
"Saya ada diberi nomor dari direktorat juga tidak bisa, kemudian saya menghubungi Dinas Provinsi Kabid SMA, tetapi jawabannya juga belum bisa," tambahnya.
Komitmen untuk Membantu Siswa
Endang mengonfirmasi bahwa pihak sekolah akan tetap mendukung siswa dalam menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
"Kami siap membantu siswa supaya bisa lulus di tes masuk perguruan tinggi. Kami akan mengadakan bimbingan belajar di Mempawah," ungkapnya.
Sebagai penutup, Endang menyampaikan permohonan maaf kepada siswa dan orangtua. "Kami akui ini merupakan human error atau kelalaian dari kami," tuturnya.